Membuka Rahasia Diri
Membuka
Rahasia Diri
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Membuka
rahasia diri akan mengarahkan pada pertanyaan rahasia apa yang dimiliki oleh manusia
itu? dan mengapa rahasia yang ada pada
diri itu harus dipelajari untuk dikenali?. Secara kasat mata, manusia telah
Allah anugerahi dengan hati dan akal fikiran yang menjadikannya sebagai mahluk
yang berfikir dan memiliki perasaan. Rasulullah SAW selalu mengajarkan kepada
umatnya untuk selalu menjaga kesucian dan kebersihan hati agar terhindar dari
penyakit hati dan sifat-sifat yang tercela. Namun ketika hati dan fikiran itu
tidak dikenali dengan baik, maka justru ini akan mengantarkan manusia pada tingkatan
derajat yang lebih rendah bahkan dari hewan sekalipun.
Allah
berfirman dalam QS.A’raf 179
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Artinya:
“Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.”
Sahabat taubi, begitu
pentingnya peran hati dalam menentukan nilai hamba di sisi Allah SWT, sebagaimana
disebutkan dalam hadits yang lain
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ.
“Sesungguhnya Allah tidak
melihat pada bentuk rupa dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada
hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim)
Dari ayat pertama di atas
jelas menyebutkan kaitan yang erat antara hati dan pemahaman yang merupakan
bagian proses berfikir kognisi. Sementara akal fikiran selalu identik dengan
otak yang berada di kepala. Lantas Dimana
sebenarnya letak akal yang sebenarnya? Apakah sama hati atau qolbi dengan hati/
liver yang ada dalam tubuh manusia?
Sahabat taubi, mengenai hal
ini Rasulullah SAW pernah bersabda,
'Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal
daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak,
niscaya aka rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama
qolbu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sahabat taubi, Hati berasal daripada
perkataan bahasa Arab yaitu Qalbun yang bermakna jantung. Secara
etimologis, al-qalbun adalah segumpal daging berbentuk oval terletak di rongga
dada kiri, 2 itu adalah pusat dari peredaran darah dalam tubuh manusia. Kata
qalbun terbentuk dari akar kata qalaba yang bermakna membalik,
karena ia seringkali berbolak balik, sekali senang dan susah, sekali setuju dan
sekali menolak. Qalbun amat berpotensi tidak konsisten. Ketidakkonsistenan
inilah yang sering terrefleksi pada rasa beriman yang naik dan turun. Rasa
beriman yang selalu di hinggapi rasa was-was bahkan segala penyakit hati yang
menggerogoti hati manusia.
Adanya
vibrasi jantung menggambarkan kehidupan. Sebaliknya, diamnya denyutan
jantung adalah kematian. Dalam Gerakan jantung itu denyutan nadi dan
sirkulasi darah dipersatukan.
Di
dalam jantung ada satu titik kecil di serambi kanan yang memiliki sambungan
sekitar 40 ribu yang terhubung dengan koneksi neuron di otak manusia yang
jumlahnya miliaran. Melalui titik ini Allah SWT memberi petunjuk melalui
perasaan. Inilah alasan utama bahwa sebenar otak manusia ada di dalam qolbunya,
yang kemudian dikenal dalam bahasan tentang Fu’ad, Lubb dan Sirr.
Kesimpulan:
- 1. Allah SWT memasukkan orang-orang yang buta
hatinya kedalam neraka jahanam sekaligus dengan predikat lebih rendah dari
hewan ternak
- 2. Hati/ qolbun dalam diri manusia adalah
jantung sebenarnya otak manusia
- 3. Jantung terkoneksi dengan otak manusia
melalui titik kecil dalam bagian serambi kanan jantungnya.
Ahamdulillahi
Rabbil’ Alamin
Innalillahi
Wainnailaihi Rajiuun…
Wallahualam
Bishawab
Assalamualaikum
Wr wb
No comments: