Mengenal Diri Manusia

 

Mengenal Diri Manusia

 



Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 

Secara umum manusia diciptakan melalui proses yang berbeda, yaitu (1) manusia yang diciptakan Allah dari tanah (Nabi Adam AS), (2) manusia yang diciptakan dari tulang rusuk (Siti Hawa), (3) manusia yang diciptakan tanpa ayah melalui Ruhullah (Nabi Isa AS) dan (4) manusia yang tercipta melalui proses biologis antara laki-laki dan Perempuan (insan/ manusia) .

Pengenalan terhadap diri tentunya dilakukan melalui proses belajar mengenali entitas diri baik secara Fisik lahiriyah maupun bathiniyah yang semua ini merujuk pada annaas, khalifah pertama yang diciptakan Ahad. Ketika Allah menempatkan Adam di surga, ia hidup dan berjalan sendirian tanpa pasangan. Suatu ketika ia tertidur dan seketika mendapati seorang wanita duduk disamping kepanya setelah ia terbangun. Ia pun sangat tertarik dengan wanita itu.Wanita yang Allah ciptakan dari tulang rusuknya yang paling atas dan paling bengkok yang apabila diluruskan dengan  akan patah. Lantas Adam bertanya siapakah kamu? Dijawab,”aku seorang Perempuan, istrimu.” Untuk apa engkau diciptakan? tanya Adam. Wanita itu menjawab,”agar engkau merasa tentram terhadapku.” Semua manusia yang dikeluarkan dari Hawa melalui alam Rahim inilah kita insan/ manusia

Sahabat Taubi, Mengapa kita, manusia  perlu mengenal diri kita? Apakah semua manusia menderita amnesia sehingga lupa pada dirinya? Tidak cukupkah nama yang melekat pada identitas diri kita dan tercatat didukcapil untuk mengenali siapa kita, Atau sidik jari kita yang menjadi ciri khusus yang membedakan kita dengan orang lain?

Contoh diatas juga merupakan bagian mengenal diri awal dari sisi tubuh yang terlihat/ zohir kemudian mengarah pada bagian terpenting diri manusia yaitu sisi bathiniyahnya.

Awal mula kehidupan manusia setelah khalifah pertama adalah di alam Rahim yang diawali dengan proses pembuahan bertemunya sel sperma dan sel telur.  Ingatkah kita bahwa sesungguhnya manusia telah mengenali Tuhannya ketika berada di alam Rahim sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. AlA’raf:172

 

وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَاۛ اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ ۝١٧٢

Artinya:

(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang punggung anak cucu Adam, keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksiannya terhadap diri mereka sendiri (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami melakukannya) agar pada hari Kiamat kamu (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya kami lengah terhadap hal ini,”

Sahabat Taubi, dalam perkembangan selanjutnya, setelah manusia dilahirkan masuk kealam dunia, maka manusiapun lupa akan hakikat dirinya, terlebih lagi lupa terhadap apa yang menjadi pusat dalam dirinya yang seyogyanya tidak pernah putus dan selalu terhubung dengan penciptanya, yaitu jantungnya. Inilah bagian yang menjadi pusat operasional tubuh yang mendistribusikan energi sehingga membuat manusia hidup dan beraktifitas. Dialah Jantung. Fungsinya jelas, mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jika fungsi terganggu, maka akan terjadi kendala atau masalah pada tubuh. Inilah pusat dalam tubuh/fisik/zohir dari bani Adam AS.

Jika dalam diri terlihat (zohir) manusia terdapat pusat, bagaimana dengan diri yang tak terlihat (bathin) ? Marilah kita mulai mengenal apa dan siapa diri ini ! “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim) Demikian Baginda Rasulullah bersabda secara khusus tentang hati/qolbi

 Sahabat Taubi, manusia adalah mahluk yang lalai yang artinya dengan sengaja melanggar apa yang diperintahkan Allah agar  bermakrifat, mengenal-Nya. Contoh pelanggaran perintah dan kelalaian  ini juga sebagaimana kisah Sejarah Nabi Adam dan Hawa, hingga akhirnya mereka harus turun kedunia memulai kehidupan yang baru. Kelalaian bukanlah hal yang buruk tapi untuk disadari dan bagian penting dalam mengenali diri untuk kembali kepada Allah SWT.

Demikian, semoga bermanfaat.

Ahamdulillahi Rabbil’ Alamin

Innalillahi Wainnailaihi Rajiuun…

Wallahualam Bishawab

Assalamualaikum Wr wb

 

 Referensi:

https://www.taubi.my.id/belajar-mengenal-diri

https://www.taubi.my.id/pusat-dalam-diri-manusia

 

 

No comments:

Powered by Blogger.